NAMA : NUR FEBRIANTO
NPM : 19210778
KELAS : 3EA18
6. HIPOTESIS
Uji Kecocokan (Goodness of fit test)
Penetapan Hipotesis Awal dan Hipotesis Alternatif
H0: frekuensi setiap kategori memenuhi suatu nilai/perbandingan.
H1 : Ada kategori yang tidak memenuhi nilai/perbandingan tersebut.
Uji Kebebasan dan Uji Beberapa Proporsi
Uji kebebasan antara 2 variabel memiliki prinsip pengerjaan yang sama dengan pengujian beberapa proporsi.
(Berbeda hanya pada penetapan Hipotesis awal dan hipotesis alternatif)
Penetapan Hipotesis Awal dan Hipotesis Alternatif
A. Uji Kebebasan :
H0 : variabel-variabel saling bebas
H1 : variabel-variabel tidak saling bebas
B Uji Beberapa Proporsi :
H0 : setiap proporsi bernilai sama
H1 : ada proporsi yang bernilai tidak sama
Rumus Uji χ2
Data dalam pengujian ketergantungan dan beberapa proporsi disajikan dalam bentuk Tabel Kontingensi.
Bentuk umum Tabel Kontingensi → berukuran r baris x k kolom
Frekuensi harapan total kolom total baris total observasi x =()(
χ221=−=Σ(),,oeeijijijijrk
derajat bebas = (r-1)(k-1)
r : banyak baris
k : banyak kolom
o: frekuensi observasi baris ke-i, kolom ke-j ij,
e : frekuensi ekspektasi baris ke-i, kolom ke-j ij, )
Uji X2
2.3 Alat Analisis
2.3.1 Skala Untuk Instrument
1. Skala Likert
Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat danpersepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analsisi kuantitatif, jawaban itu dapat diberi skor (1 – 5 atau disesuaikan dengan kebutuhan).
a. Contoh bentuk checklist
- SS Sangat setuju skor 5
- ST Setuju skor 4
- RG ragu-ragu skor 3
- TS Tidak setuju skor 2
- STS Sangat Tidak setuju skor 1
Pertanyaan
|
Jawaban
| |||||
SS
|
ST
|
RG
|
TS
|
STS
| ||
1
|
Prosedur kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan
|
Ö
| ||||
2
|
………………..
|
Bila kuesioner tersebut diberikan kepada 100 orang, yang jawabannya sebagai berikut :
25 orang menjawab SS
40 orang menjawab ST
5 orang menjawab RG
20 orang menjawab TS
10 orang menjawab STS
Berdasarkan jumlah skor yang telah ditetapkan maka :
Jumlah skor untuk :
25 orang x 5 = 125
40 orang x 4 = 160
5 orang x 3 = 15
20 orang x 2 = 40
10 orang x 1 = 10
Jumlah skor ideak (kriterium) untuk seluruh item adalah :
5 x 100 orang = 500 (SS)
Jumlah skor terendah
1 x 100 orang = 100 (STS)
Jadi berdasarkan data tersebut maka tingkat persetujuan terhadap metode kerja baru itu :
(350 : 500) x 100% = 70%
b. Bentuk pilihan ganda
1. ProsedurProsedur kerja yang baru akan segera diterapkan di perusahaan anda?
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat tidak setuju
- Skala Guttman
Dengan skala ini, akan diperoleh jawaban yang tegas yaitu Ya - Tidak, Benar - Salah dan lain-lain. Penelitian menggunakan skala Gutman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
Skala ini dpat pula dibentuk dalam bentuk checklist atau pilihan ganda. Skor 1 untuk skor tertinggi dan skor 0 untuk terrendah. (Analisa seperti pada skala likert).
Contoh :
1. Apakah anda Setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga jual?
a. Setuju b. Tidak Setuju
- Semantic Deferential
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya terletak dikanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval dan baisanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.
Responden dapat memberi jawaban pada rentang jawaban yang positif sampai dengan neagtif.
Contoh :
Beri nilai gaya kepemimpinan Manajer anda
Bersahabat
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Tidak Bersahabat
|
Tepat janji
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Tidak tepat janji
|
Memberikan kepercayaan pada staf
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Mendominasi staf
|
2.3.2 Diagram Kartesius
Diagram kartesius adalah sistem kordinat yang digunakan untuk meletakan titik pada penggambaran objek berdasarkan pemasukan nilai tuas sumbu x dan nilai tuas sumbu y dimana titik pertemuan ini nilai sumbu x dan sumbu y titik kordinat dibentuk.
Titik-titik pada koordinat Kartesius merupakan pasangan titik pada sumbu-x
dan sumbu-y (x, y). Di mana x disebut absis dan y disebut ordinat. Perpotongan
antara sumbu-x dan sumbu-y di titik 0 (nol) disebut pusat koordinat. sebagai contoh pada gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat sebuat titik di kordinat (1, 1) yaitu sumbu x diposisi 1 dan sumbu y diposisi 1.
dan sumbu-y (x, y). Di mana x disebut absis dan y disebut ordinat. Perpotongan
antara sumbu-x dan sumbu-y di titik 0 (nol) disebut pusat koordinat. sebagai contoh pada gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat sebuat titik di kordinat (1, 1) yaitu sumbu x diposisi 1 dan sumbu y diposisi 1.
2.3.3 Chi Square
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi chi-kuadrat (Chi-square distribution) atau distribusi χ² dengan k derajat kebebasan k peubah acak normal baku yang saling bebas. Distribusi ini seringkali digunakan dalam statistik inferensial, misalnya dalam pengujian hipotesis, atau dalam konstruksi selang kepercayaan. Ketika dibandingkan dengan distribusi chi-kuadrat nonsentral, distribusi ini kadang disebut distribusi chi-kuadrat sentral. adalah distribusi jumlah kuadrat.
Salah satu penggunaan distribusi ini adalah uji chi kuadrat untuk kepatutan (goodness of fit) suatu distribusi pengamatan dengan distribusi teoretis, kriteria klasifikasi analisis data yang saling bebas, serta estimasi selang kepercayaan untuk simpangan baku populasi berdistribusi normal dari simpangan baku sampel. Sejumlah pengujian statistika juga menggunakan distribusi ini, seperti Uji Friedman. Distribusi chi-kuadrat merupakan kasus khusus distribusi gamma.
Prosedur dan contoh soal Uji Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut :
1). Urutkan data pengamatan (dari data terbesar sampai dengan data terkecil atau sebaliknya)
2). Tentukan range nilai peluang yang akan diambil
3). Tentukan nilai K, yaitu Variabel Reduksi Gauss, untuk setiap nilai peluang
4). Masukkan nilai K tersebut dalam persamaan berikut
XT = X + KTS .......................................
rumus chi square :
Interpretasi hasil uji adalah sebagai berikut :
1). Apabila peluang lebih dari 5%, maka persamaan distribusi yang digunakan dapat diterima
2). Apabila peluang kurang dari 1%, maka persamaan distribusi yang digunakan tidak dapat diterima
3). Apabila nilai peluang diantara 1% – 5%, maka tidak mungkin diambil keputusan, diperlukan data tambahan
Perhatikan gambar berikut :
α : luas daerah penolakan H0 = taraf nyata pengujian
0 + ∞
Pengunaan Uji χ²
Uji χ² dapat digunakan untuk :
a. Uji Kecocokan = Uji kebaikan-suai = Goodness of fit test
b. Uji Kebebasan
c. Uji beberapa proporsi
Prinsip pengerjaan (b) dan (c) sama saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar